Minggu, 10 Maret 2013

BURUH PEREMPUAN JUGA MANUSIA

 INTERNATIONAL WOMEN DAY 2013

Hari ini admin ingin up date lagi nih blognya, mungkin sudah terlewat beberapa hari tapi tak apalah daripada tidak sama sekali, maklum admin sibuk heheheeheeh.
pada tanggal 08 Maret 2013 KASBI menggelar aksi guna memperingati  INTERNATIONAL WOMEN DAY yang mana perempuan maupun laki-laki yang tergabung atau berafiliasi dalam Konfederasi KASBI ikut andil dan turun kejalan untuk menyuarakan tuntutan kepada kebijakan pemerintah yang selama ini tidak pernah memihak kepada kaum buruh terutama kaum perempuan, 
buruh perempuan yang merasa di diskriminasikan dan dianggap lemah dalam segala aspek baik dilingkungan perusahhan maupun lingkungan masyarakat.
dan beberapa tuntututan yang disuarakan kaum buruh tentu jelas pemerintah negara ini hanya bisa sebagai penyalur tenaga kerja saja bukan sebagai monitoring dan pelindung bagi rakyatnya terutama kaum hawa. suara-suara lantang dari kaum perempuan mengalahkan bisingnya kendaraan sekitar, panas hujan tak pernah menjadi halangan agar suara kami didengar atau minimal diperhatikan.  ketidakmampuan negara menyediakan lapangan kerja. Keluhan tentang para suami yang pengangguran karena susah dapat lapangan kerja menunjukkan bahwa dalam penyediaan lapangan kerja ini terdapat masalah yang sangat fatal. Padahal negara sudah seharusnya menjadi pihak yang memfasilitasi pekerjaan bagi rakyatnya, buakn lepas tangan begitu saja.Yang kedua, dari ketidakmampuan, atau mungkin keengganan, pemerintah memberikan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya, atau memberikan modal usaha bagi rakyat, maka dibukalah peluang para investor asing untuk masuk ke dalam negeri dan membuka lapangan kerja yang bisa dikatakan merupakan eksploitasi terhadap para tenaga kerja. Hal ini sangat sejalan dengan prinsip kapitalisme, yang mana negara membuka peran seluas-luasnya bagi para investor asing untuk masuk ke dalam negeri, sementara pemerintah hanya berfungsi sebagai regulator saja. Usaha keras para buruh dalam bekerja hanya dihargai murah, begitu pula dengan harga diri para buruh, yang mayoritas merasa direndahkan oleh para pimpinannya.
Maka dari sini jelas sekali bahwa sistem kapitalisme yang diterapkan negeri ini menjadi akar masalahnya. Kapitalisme membuat negara ini layaknya sebuah pasar, dimana para pedagang asing bisa masuk begitu saja menjadi investor dan mempekerjakan buruh lokal dengan bayaran rendah. Negara kehilangan fungsinya sebagai pengatur urusan rakyat, beralih hanya menjadi regulator saja. Sebagai akibatnya, negara tidak terlalu memperhatikan masalah lapangan pekerjaan, dan menyerahkan itu pada perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke dalam negeri. Sementara yang namanya pengusaha, pasti ingin memanfaatkan modal seminimal mungkin, maka dieksploitasilah wanita sebagai korban, karena tenaga mereka dihargai lebih murah daripada laki-laki

BERIKUT ADALAH SEJARAH TERBENTUKNYA HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL
Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahun. Ini adalah sebuah hari besar yang dirayakan di seluruh dunia untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Di antara peristiwa-peristiwa historis yang terkait lainnya, perayaan ini memperingati kebakaran Pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada 1911 yang mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan nyawanya.
Gagasan tentang perayaan ini pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah-tengah gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City. Para buruh garmen memprotes apa yang mereka rasakan sebagai kondisi kerja yang sangat buruk dan tingkat gaji yang rendah. Para pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi. Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh mereka pada bulan yang sama dua tahun kemudian.
Di Barat, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tahun sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, tetapi kemudian menghilang. Perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975, PBB mulai mensponsori Hari Perempuan Internasional.

Salam Muda, Berani, Militan

1 komentar:

Unknown mengatakan...

perempuan adalah obor dunia, bisa dikatakan demikian ya pak??heheh

Posting Komentar

 
Development by GSBM-KASBI BEKASI | Bloggerized by Supriyadi Anc - Konfederasi KASBI | Facebook Pusat Konfederasi KASBI